PENTINGNYA PENGELOLAAN SAMPAH

 


Dikarenakan semakin banyaknya pertambahan penduduk, Denpasar kini memiliki permasalahan sampah. Denpasar yang menghasilkan 1200 ton sampah ini jumlahnya sama dengan 530 kali angkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung. Dari jumlah tersebut, hampir 90 persennya dihasilkan oleh rumah tangga. Sementara sisanya yakni 10 persen dihasilkan oleh restoran dan hotel. Dari total sampah yang dihasilkan, 60 persen diantaranya adalah sampah organik. Sampah tersebut sebenarnya mampu dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. Untuk itu perlu adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang bisa memilah sampah tersebut. Adapun 40 persennya merupakan sampah anorganik yang separuhnya memiliki nilai ekonomis. Saat ini, TPS 3R (Reduce, reuse, dan recycle) di Denpasar baru ada di tiga lokasi saja. Lokasi pertama di Pemogan, Kertalangu Kesiman, dan yang terakhir di Ubung Kaja. Namun masalah yang banyak terjadi yaitu di  TPS yang belum maksimal untuk mengelola dan mamilah sampah, salah satunya adalah TPS Pemogan serta kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memilah sampahnya sebelum disetorkan ke TPS.

Kebanyakan masyarakat di Denpasar membakar sampah rumah tangganya. Ini merupakan masalah yang serius, karena dengan membakar sampah dapat menambah polusi udara serta dapat membuat lapisan ozon semakin menipis yang berdampak pada pemanasan global. Masalah lainnya adalah sampah plastik, dari data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, jumlah sampah plastik tiap harinya mencapai 16 persen dari total produksi sampahnya. Untuk itu, pihaknya terus menegaskan program untuk mengurangi sampah plastik. Pasalnya, bahaya dari sampah plastik ini sangat mengancam. Data terakhir menunjukkan, sampah plastik telah mencemari 30 persen biota laut. Selain itu banyak masyarakat yang kebingungan untuk membuang sampah-sampah yang besar seperti Kasur, lemari, sofa, dll, sehingga kebanyakan dari mereka mambuangnya di sungai yang berdampak pada tersumbatnya sungai dan mengakibatkan banjir.

Sebenarnya pemerintah Kota Denpasar sudah memperhatikan masalah sampah ini. Banyak program atau solusi yang sudah dijalankan pemerintah bebrapa diantaranya adalah membuat 78 bank sampah di tahun 2017, menata TPA Pusat Suwung, membuat program yang bernama Badung anti kantong plastik “batik” dan “gotik” untuk menguragi penggunaan sampah plastik, serta program yang bernama Pelayanan Sampah Besar Gratis “PESAN GADIS” untuk mengatasi masalah masyarakat yang kebingungan membuang sampah besar mereka, membuat inovasi dengan mengubah gas metan yang dihasilkan oleh sampah menjadi gas yang dapat dimanfatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Namun banyak yang tidak sesuai ekspetasi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungannya.


Solusi :


1.       Menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan mensosialisasikan dampak sampah kepada anak usia dini maupun orang dewasa,

2.       Memberi penghargaan kepada masyarakat yang sudah membantu melancarkan program pemerintah,

3.       Memberi sanksi yang tegas untuk masyarakat yang menghambat kelancaran program pemerintah,

4.       Mengurangi produksi dan penggunaan sampah plastik.



Ditulis Oleh : Mahasiswa PWK ITN Malang

Komentar

Postingan Populer